Umum

BMKG: Kombinasi MJO dan Siklonik Bisa Sebabkan Hujan Lebat Sepekan ke Depan

297
×

BMKG: Kombinasi MJO dan Siklonik Bisa Sebabkan Hujan Lebat Sepekan ke Depan

Share this article

EKONOMIHARIINI.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Menurut prospek cuaca Mingguan periode 18–24 November 2025, BMKG mencatat bahwa kombinasi gelombang atmosfer aktif seperti MJO, Kelvin, dan Rossby dapat mendorong pertumbuhan awan konvektif signifikan di sejumlah wilayah di Indonesia.
BMKG

Dalam peringatan resmi, BMKG menyebutkan potensi hujan dengan intensitas lebat mencapai 50–100 mm per hari di beberapa daerah. Salah satu kategori peringatan “siaga hujan lebat – sangat lebat” diprediksi akan berlaku untuk wilayah seperti Jawa Timur, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua Pegunungan.
BMKG
Kondisi ini dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang, menurut analisis BMKG.
BMKG

Siklon tropis di kawasan Samudra Pasifik dan interaksi gelombang atmosfer telah menjadi salah satu pendorong utama hujan ekstrem. BMKG menyatakan bahwa sirkulasi siklonik, kombinasi dengan kelembapan udara yang tinggi serta sirkulasi gelombang tropis, membuat sejumlah daerah di Pulau Jawa dan sekitarnya rawan mengalami hujan lebat.
BMKG
+1

Tidak hanya potensi hujan, BMKG juga menyoroti risiko angin kencang di beberapa provinsi. Menurut Direktur Meteorologi Publik, Andri Ramdhani, angin kencang dapat terjadi bersamaan dengan hujan lebat, terutama di daerah yang sudah diperingatkan siaga.
BMKG

Menghadapi potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG menganjurkan masyarakat untuk berwaspada dan menyiapkan diri menghadapi risiko banjir bandang, tanah longsor, atau pohon tumbang. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau update prakiraan cuaca melalui situs resmi BMKG, aplikasi InfoBMKG, serta media sosial resmi lembaga tersebut.
BMKG
+2
BMKG
+2

BMKG juga menyarankan agar warga menghindari berada di area terbuka saat hujan disertai petir, serta menjauhi pohon besar dan bangunan rapuh saat angin kencang melanda. Apabila hujan ekstrem terjadi secara tiba-tiba, masyarakat di wilayah rawan diminta untuk sigap menghadapi kemungkinan bencana hidrometeorologi.
BMKG

Selain itu, lembaga ini menegaskan bahwa potensi cuaca ekstrem ini bukan hal sepele: “Kondisi atmosfer yang saat ini labil akan sangat berpotensi menyebabkan pertumbuhan awan hujan besar,” kata BMKG dalam pengumuman resminya (DSJ)