BisnisEkonomiPemerintahan

Gubernur Khofifah Tutup Rangkaian Misi Dagang 2025 di Batam, Komitmen Dagang Jatim–Kepri Catatkan Transaksi Tertinggi Capai Rp 4,456 Triliun dan Hasilkan LoI dengan Malaysia

202
×

Gubernur Khofifah Tutup Rangkaian Misi Dagang 2025 di Batam, Komitmen Dagang Jatim–Kepri Catatkan Transaksi Tertinggi Capai Rp 4,456 Triliun dan Hasilkan LoI dengan Malaysia

Share this article
Foto : Biroadpim

EKONOMIHARIINI.COM – Sementara itu, salah satu pelaku usaha asal Sidoarjo, Reksa (30), yang menjual room seafood, mengaku bersyukur dapat berpartisipasi. Ia menargetkan transaksi senilai Rp 20–25 miliar untuk pemenuhan kebutuhan ikan di Jawa Timur dan Indonesia yang permintaannya sangat tinggi. Reksa juga menyebut bahwa Atase Perdagangan Malaysia tertarik untuk membeli ikan dori dan tuna steak. “Mereka ingin segera dikirim Desember 2025. Karena masih uji coba, kami kirim satu kontainer berisi dua produk tersebut,” ujarnya.

Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyampaikan bahwa sebagian besar komoditas kebutuhan pokok masyarakat Kepri seperti beras, cabai, gula, dan sejumlah komoditas lain memang dipasok dari Jawa Timur. Ia mengapresiasi pelaksanaan misi dagang yang memperbarui kerja sama setelah tiga tahun dan menambah nilai permintaan maupun suplai antarprovinsi. Ke depan, selain kebutuhan pokok dan komoditas IKM/UMKM, kedua provinsi juga akan memperkuat kerja sama di bidang pariwisata.

Di sisi lain, Jawa Timur juga aktif menggelar misi dagang luar negeri. Sejak 2022 hingga 2025, enam kali misi dagang telah dilakukan di Riyadh, Kuala Lumpur, Dili, Hong Kong, Osaka, dan Singapura dengan potensi transaksi mencapai Rp 5,896 triliun dan mencakup 68 kontrak dagang. Terbaru, misi dagang ke Singapura menghasilkan transaksi lebih dari Rp 4,163 triliun dari 21 kontrak. “Ini adalah strategi Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memperluas pasar ekspor dan menarik investasi asing,” tambah Khofifah.

Selain transaksi perdagangan, misi dagang kali ini juga menghadirkan penandatanganan 11 Perjanjian Kerja Sama (PKS) antar-OPD dan asosiasi dari kedua provinsi, serta tiga Letter of Intent antara pelaku usaha Jawa Timur dan Malaysia, yaitu PT Starindo Anugerah Abadi dengan Eramas Group, CV Pandafood Industry dengan Eng Sheng Sdn Bhd, dan PT Jayaditya Aswani Mandiri dengan Mentrade Marine Sdn Bhd. Penandatanganan ini turut disaksikan oleh Atase Perdagangan KBRI Malaysia.

Misi Dagang Jatim–Kepri ini merupakan penyelenggaraan ke-12 sepanjang 2025 dan yang ke-48 sejak periode 2019–2025, dengan total nilai komitmen transaksi sebesar Rp 27,35 triliun. “Melalui misi dagang ini kita berharap bisa tumbuh, berkembang, maju, dan sejahtera bersama. Kita juga ingin memperkuat kerja sama yang telah terjalin sekaligus membuka peluang baru di dunia usaha dan investasi, serta yang lebih strategis lagi, menguatkan persaudaraan antarprovinsi untuk merawat Indonesia,” ujar Khofifah.

Khofifah menilai interaksi dagang antara Jawa Timur dan Kepulauan Riau sangat produktif dan berpotensi berkembang lebih jauh. Ia menegaskan bahwa hubungan baik ini akan ditindaklanjuti secara lebih masif, terlebih karena sebagian kebutuhan masyarakat Kepri sebelumnya dipasok dari daerah yang kini terdampak bencana, sehingga membutuhkan pasokan alternatif. “Ada produk yang disuplai ke Kepulauan Riau. Jangan sampai kebutuhan yang harus terpenuhi menjadi berkurang. Ini akan menjadi pembahasan bersama khususnya terkait pertanian dan peternakan,” ungkapnya. Selain itu, Kepri memiliki koneksi kuat dengan Johor, Malaysia dan Singapura, sehingga Pemprov Jatim tengah melakukan pendalaman untuk memaksimalkan ekspor ke dua negara tersebut.

Khofifah menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Kepulauan Riau beserta jajaran, Atase Perdagangan KBRI Malaysia, pelaku usaha Kepri dan Jawa Timur, serta Kepala Disperindag Jatim atas kerja sama dan dukungan yang membuat misi dagang ini berlangsung sukses dan produktif. Ia juga merinci sejumlah komoditas yang berhasil dijual Jawa Timur ke Kepri, antara lain kopi robusta, kluwak, vanili, kemiri, rokok, telur ayam, susu, mesin las, pakan udang, benur vannamei, beras, bawang merah, daging ayam, dan daging sapi. Sementara itu, Jawa Timur membeli ikan beku seperti cakalang, layur, dan layang dari Kepri. Untuk transaksi Jatim–Malaysia, komoditas yang diminati meliputi tembaga, cassava, frozen coconut cream, kerupuk mentah, serta buah dan sayur kering.

Gubernur Khofifah menyampaikan rasa syukur atas capaian tersebut. “Alhamdulillah Misi Dagang kali ini menghasilkan komitmen dengan transaksi final senilai Rp 4.456.849.425.486. Merupakan total transaksi Perdagangan Jatim–Kepri dan Jatim–Malaysia. Jatim berhasil menjual ke Kepri Rp 1.078.695.294.000 dan Jatim membeli dari Kepri Rp 81.900.000.000,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa nilai transaksi dengan Malaysia melalui penandatanganan LOI mencapai Rp 3.296.254.131.486. “Capaian ini menjadi yang tertinggi sepanjang rangkaian misi dagang tahun 2025,” tegasnya.

BATAM, 8 DESEMBER 2025 – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa resmi menutup rangkaian Misi Dagang dan Investasi Provinsi Jawa Timur Tahun 2025 di Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan penutup yang digelar di Hotel Wyndham Panbil Batam, Senin (8/12), ini diikuti oleh 174 pelaku usaha dan mencatat pencapaian luar biasa. Total nilai transaksi Misi Dagang Jatim–Kepri menembus Rp 4.456.849.425.486, sekaligus menjadi capaian tertinggi dari 12 pelaksanaan misi dagang di berbagai provinsi sepanjang 2025. Selain itu, kegiatan ini juga menghasilkan penandatanganan Letter of Intent antara pelaku usaha Jawa Timur dan Malaysia.

Gubernur Khofifah Tutup Rangkaian Misi Dagang 2025 di Batam, Komitmen Dagang Jatim–Kepri Catatkan Transaksi Tertinggi Capai Rp 4,456 Triliun dan Hasilkan LoI dengan Malaysia (SUZ)