Pemerintahan

Jatim Sabet Dua Penghargaan Bergengsi Ketenagakerjaan 2025, Gubernur Khofifah: Iklim Usaha Harus Makin Kondusif

305
×

Jatim Sabet Dua Penghargaan Bergengsi Ketenagakerjaan 2025, Gubernur Khofifah: Iklim Usaha Harus Makin Kondusif

Share this article

EKONOMIHARIINI.COM – JAKARTA, 9 DESEMBER 2025 – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali menorehkan prestasi di panggung nasional. Tidak tanggung-tanggung, dua penghargaan sekaligus diraih dalam ajang Naker Award 2025. Yaitu Penghargaan Pembina Produktivitas dan Penghargaan Terbaik Pertama Provinsi dengan Kinerja Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Terbaik.

Penghargaan tersebut diterima oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim, Sigit Priyanto, yang hadir mewakili Gubernur pada puncak Naker Award 2025 di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (8/12).

Gubernur Khofifah menegaskan bahwa capaian ini menjadi energi baru bagi Jawa Timur untuk terus tampil sebagai salah satu motor ekonomi nasional dengan industri yang produktif dan berdaya saing global.

“Alhamdulillah penghargaan di bidang ketenagakerjaan kembali diraih Jawa Timur. Insyaallah Jatim konsisten menciptakan iklim usaha Kondusif, aman dan produktif. Sekaligus ini akan menjadi motivasi bagi semua pihak untuk lebih produktif dan berdaya saing,” ujarnya.

Penghargaan Pembina Produktivitas ini menjadi yang ketiga kalinya diraih Gubernur Khofifah. Penghargaan tersebut menjadi bukti konsistensinya dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif, aman, dan produktif bagi pertumbuhan dunia industri.

“Meningkatkan produktivitas tentu harus didukung dengan ekosistem yang kondusif yang bisa dilakukan dengan bersama-sama menjaga Jawa Timur tetap aman, dan nyaman bagi semua,” terangnya.

Keberhasilan Jatim juga tercermin dari lima perusahaan yang berhasil meraih Penghargaan Produktivitas Paramakarya 2025 berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 414 Tahun 2025.

Kelima perusahaan tersebut adalah PT Amerta Indah Otsuka (Kab. Pasuruan), PT Dok Pantai Lamongan (Kab. Lamongan), PT POMI – Paiton Operation & Maintenance Indonesia (Kab. Probolinggo), PT Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia – YEMI (Kab. Pasuruan) dan PT Yamaha Musical Products Indonesia – YMPI (Kab. Pasuruan)

“Alhamdulillah lima perusahaan di Jatim juga mendapatkan penghargaan Paramakarya tahun 2025, yang lain semoga segera menyusul” katanya.

Sementara Penghargaan Terbaik Pertama Provinsi Dengan Kinerja Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Terbaik ini diraih Jawa Timur karena berhasil memenuhi beragam indikator penilaian yang ditetapkan secara nasional.

Antara lain Penyusunan Rencana Kerja Unit (RKU) pengawasan ketenagakerjaan, Indeks Pengawasan Ketenagakerjaan Wajib lapor ketenagakerjaan di Perusahaan (WLKP), Pemenuhan penetapan kebutuhan/formasi jabatan fungsional, Peningkatan dan pengembangan kompetensi bagi Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan dan Penguji K3.

Jawa Timur juga berhasil memenuhi indikator Pelaksanaan penilaian evaluasi kinerja 360° bagi pejabat fungsional, Presentase tindak lanjut dan penyelesaian atensi atas kasus dugaan pelanggaran norma ketenagakerjaan yang dikirimkan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, Pembina K3 terbaik yang mana
Gubernur Jawa Timur telah menerima penghargaan sebagai pembina K3 terbaik selama lebih dari 5 tahun berturut-turut yang pernah ada sebelumnya.

Indikator lainnya yang berhasil dipenuhi Jawa Timur adalah Gubernur Jawa Timur telah memberikan dukungan yang maksimal dalam pelaksanaan program P2 HIV AIDS di tempat kerja sehingga berhasil menjadi Pembina P2HIV-AIDS terbaik, ketepatan waktu dalam pelaporan data hasil pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan oleh dinas yang membidangi ketenagakerjaan di Provinsi.

Melalui penghargaan ini, Gubernur Khofifah mengajak untuk terus meningkatkan produktivitas kinerja melalui implementasi filosofi Jatim BISA, Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif. Menurutnya filosofi ini dapat diimplementasikan semua pihak, tidak hanya di birokrasi.

“Saya rasa filosofi Jatim BISA ini akan mendorong semua pihak termasuk dunia industri dan tenaga kerja siap menghadapi tantangan dan dinamika global,” katanya.

Khofifah menjelaskan, Berdaya berarti memiliki kekuatan, kemandirian, dan kepercayaan diri dalam memaksimalkan potensi. Inklusif artinya dapat dinikmati semua kalangan tanpa ada yang tertinggal (no one left behind).

Selanjutnya, sinergis menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat. Sedangkan Adaptif menjadi kunci untuk terus belajar, berinovasi, dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri.

“Masa depan membutuhkan lompatan yang lebih progresif. Untuk itu, perlu diterapkan filosofi kerja khas pembangunan Jawa Timur,” tegasnya.

Penghargaan yang diterima Gubernur Khofifah sekaligus menjadi penegas komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memperkuat perlindungan ketenagakerjaan, meningkatkan kesejahteraan pekerja, serta mendorong produktivitas perusahaan.

“Harus menjadi motivasi bagi semua yang berkaitan dengan dunia industri dan ketenagakerjaan untuk terus mempertahankan dan meningkatkan prestasi Jawa Timur dalam bidang ini” tuturnya.

Penghargaan ini juga diberikan sebagai apresiasi atas dukungan kuat dan pembinaan yang berkelanjutan yang telah diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada perusahaan-perusahaan di wilayahnya, yang terbukti mampu meningkatkan tingkat produktivitas dan kualitas kerja.

“Pemprov Jatim akan terus melanjutkan program-program pembinaan yang fokus pada peningkatan efisiensi, inovasi, dan kualitas sumber daya manusia, untuk memastikan Jawa Timur tetap menjadi motor penggerak ekonomi nasional dengan industri yang produktif dan berdaya saing global,” pungkasnya. (IZG)